Keberadaan perbedaan demikian, dan
keluasannya, telah menjadi subjek perdebatan yang sengit, namun para
pengarang dalam laporan terbaru ini, dipimpin oleh Marco del Giudice
dari Universitas Turin di Italia, menjelaskan metode baru untuk mengukur
dan menganalisis perbedaan kepribadian yang menurut mereka lebih akurat
daripada metode sebelumnya.
Para
peneliti menggunakan alat ukur kepribadian ini pada lebih dari 10 ribu
orang, kurang lebih separuh pria dan separuh wanita. Tes kepribadian ini
mencakup 15 skala kepribadian, mencakup sifat seperti kehangatan,
sensitivitas, dan perfeksionisme. Ketika membandingkan profil
kepribadian pria dan wanita secara keseluruhan, yang membutuhkan banyak
sifat untuk dipertimbangkan, perbedaan sangat besar antara jenis kelamin
terlihat jelas, walaupun perbedaannya menjadi jauh lebih kecil ketika
tiap sifat dipertimbangkan secara sendiri-sendiri.
Walau begitu, studi ini menunjukkan kalau
metode sebelumnya untuk mengukur perbedaan tersebut tidak cukup, baik
karena mereka berfokus pada satu sifat saja sekali ukur maupun karena
mereka gagal memperbaiki kesalahan pengukuran.
Para pengarang menyimpulkan kalau perbedaan jenis kelamin
sejati kepribadian manusia selama ini masih salah diperhitungkan.
SUMBER