Aksi-aksi
perusakan rezim Zionis di daerah-daerah Palestina semakin mencemaskan
masyarakat internasional. Sedemikian tingginya kekhawatiran ini memaksa
lembaga-lembaga internasional Barat, seperti Amnesti Internasional dan
Pemantau Hak Asasi Manusia mereaksi kebiadaban rezim Zionis Israel.
Padahal selama ini mereka lebih memilih bungkam di hadapan kejahatan
Israel.
Sekaitan dengan hal ini, 20 lembaga internasional,
seraya menyinggung kejahatan-kejahatan
zionis dalam merusak rumah-rumah warga Palestina, meminta Komite
Segi Empat mengintervensi masalah ini demi melindungi warga Palestina.
Amnesti Internasional dan Pemantau HAM Selasa kemarin (13/12) dalam
sebuah pernyataan menyampaikan kekhawatirannya atas perusakan
rumah-rumah Palestina dan eskalasi aktivitas pembangunan permukiman
zionis serta aksi kekerasan zionis pada tahun 2011.
Lembaga-lembaga
internasional meminta Komite Segi Empat yang beranggotakan PBB,
Amerika, Uni Eropa dan Rusia agar melaksanakan tugasnya sesuai aturan
internasional menghentikan aksi-aksi Zionis Israel. Dalam pernyataan itu
disebutkan, sejak awal tahun ini, rezim Zionis Israel telah
menghancurkan lebih dari 500 rumah tinggal, sumur dan sumber-sumber air
warga Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan. Aksi ini telah menyebabkan
lebih dari seribu warga Palestina menjadi pengungsi.
Menurut
lembaga-lembaga internasional, jumlah warga Palestina yang tahun ini
menjadi pengungsi meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2010.
Militer rezim Zionis Israel merusak rumah-rumah penduduk Palestina dalam
paket program Yahudisasi daerah-daerah Palestina agar mereka
meninggalkan daerah tempat tinggalnya.
Eskalasi aksi
perusakan Israel di kawasan Palestina menunjukkan keberadaan Zionis
Israel tidak pernah membuat dunia merasakan ketenangan. Untuk itu 20
lembaga-lembaga internasional HAM meminta Komite Segi Empat mereaksi
masalah ini dan mencegah aksi Zionis Israel. Permintaan ini disampaikan
saat semua tahu betapa Komite Segi Empat Perdamaian Timur Tengah ini
kinerjanya tidak berbeda dengan lembaga-lembaga internasional lainnya.
Komite ini lebih memilih bungkam menyaksikan kejahatan Israel di
Palestina. Komite Segi Empat tidak hanya diam, tapi tanpa menyoroti
aksi-aksi destruktif Israel, justru aktif menekankan proses perdamaian
Israel-Palestina. Hal ini malah membuat Israel kian arogan dalam
melakukan aksi penghancuran rumah-rumah penduduk Palestina.
Mencermati
susunan keanggotaan Komite Segi Empat Timur Tengah dapat dipahami
kebijakan yang ada tunduk pada pengaruh negara-negara Barat anggota
komite ini. Bila negara-negara Barat selama ini adalah pelindung dan
pendukung utama rezim Zionis Israel, maka dengan mudah dapat dipahami
kebijakan Komite Segi Empat. Belum lagi komite ini tidak setuju ide
pembentukan negara Palestina merdeka yang diusulkan Otorita Ramallah di
PBB.
Kenyataan ini menunjukkan Komite Segi Empat Timur Tengah
ini hanya alat kekuatan-kekuatan hegemoni untuk memperkuat posisi rezim
Zionis Israel di Timur Tengah. Tak syak, tidak adanya keseriusan
lembaga-lembaga internasional menyikapi kejahatan Zionis Israel akan
membuat dunia masih menyaksikan berlanjutnya tragedi kemanusiaan yang
harus ditanggung oleh bangsa Palestina.
SUMBER