Jumat, 20 April 2012

Organ-Organ Mental di Otak: Biologi dibalik Kejiwaan Manusia



 Organ mental adalah sifat dasar dari organisasi otak manusia dan pikiran yang muncul darinya. Ketika kita memikirkan tentang anatomi otak, kita memikirkan struktur seperti lobus frontal, korteks serebral, serebelum, talamus, sistem limbik, pons, atau daerah Broca. Organ mental adalah bentuk lain anatomi otak yang tidak terlihat mata telanjang, namun memiliki hubungan dasar dengan organisasi pikiran manusia.

Pikiran manusia dipopulasi oleh lusinan organ mental (mungkin secara total lebih dari seratus). Berikut akan dijelaskan mengenai selusin organ mental utama. Organ mental sendiri adalah: populasi sel syaraf yang memiliki reseptor neurotransmitter spesifik (dalam keluarga reseptor terkopel Gprotein, atau Gprotein coupled receptors, GPCR), seperti serotonin-7, histamin-1, atau alpha-2C. Ada setidaknya tiga ratus GPCR terekspresikan dalam otak manusia. Walau begitu, organ mental individual sering terdiri dari sekelompok reseptor yang berkaitan dekat. Mungkin ada separuh lebih banyak organ mental daripada reseptor. Organ mental berbeda memfasilitasi berbagai domain pengalaman manusia. Daftar berikut merupakan seperangkat hipotesis yang diajukan Thomas S. Ray mengenai fungsi mental yang dimediasi oleh selusin organ mental.

1. Serotonin-7
Kognitif, kesadaran orang dewasa, berlaku baik untuk muatan kognitif (logika, nalar) maupun afektif (perasaan, emosi); menciptakan teater kesadaran; tempat untuk fantasi, imajinasi, dan teori. Ketika diperkuat, dapat menciptakan rasa kemewahan, gemerlapan, keagungan, kejayaan, transedensi, sesuatu yang lebih besar, kosmik, agung, dan Tuhan. Saat kesadaran dperkuat, muatan kesadaran menjadi lebih berujud, beresolusi tinggi, dan mulai dipersepsi seolah lewat kelima indera. Pada titik kritis, kita melewati cakrawala peristiwa mental, saat muatan kesadaran menjadi lebih penting daripada realitas aktual. Pada titik ini, sebuah big bang mental terjadi. Kita keluar dari ruang dan waktu aktual dan memasuki ruang dan waktu yang diciptakan oleh pikiran, dimana pikiran menciptakan realitas alternatif. Kesadaran adalah sistem generatif, mampu menciptakan dunia dan alam semesta. Sifat generatif ini adalah basis dari kehendak bebas.

2. Kappa
Afektif, kesadaran anak-anak, hanya mengandung muatan afektif. Banyak yang dikatakan tentang serotonin-7 berlaku disini, kecuali kappa adalah sistem yang sepenuhnya afektif, sehingga muatan kesadaran memiliki kualitas yang sangat berbeda. Kesadaran Kappa menciptakan representasi kompleks, halus, dan kaya dari dunia yang dibuat sepenuhnya dari perasaan.

3. Serotonin-1
Kognisi murni: logika, nalar, konsep, pemikiran, bahasa. Tidak menghasilkan perasaan, hanya dapat dideteksi oleh tugas kognitif yang intensif.

4. Serotonin-2
Ego? Penyaringan, inhibisi, dan proteksi dinamis. Memberikan penyaringan saat-ke-saat dinamis pada akses ke kesadaran, dapat memfokuskan perhatian. Aktivasi serotonin-2 menutup gerbang menuju kesadaran, sementara penghambatan serotonin-2 membuka gerbang ke kesadaran. Mungkin terlibat dalam integrasi.

5. Cannabinoid-1
Ego? Penyaringan, inhibisi, dan proteksi jangka panjang. Sebuah sistem kekebalan mental, salah satu yang berfungsi memberikan perlindungan jangka panjang selektif melawan kemunculan kembali keadaan mental intens, apapun etiologinya (spontan atau disebabkan narkotika), dengan memblokir secara selektif akses pada kesadaran. Fungsi lain dari sistem kekebalan mental adalah menghasilkan himpunan organ mental yang proporsional pada saat dewasa, dengan menipiskan akses ke kesadaran dari organ mental yang terekspresi berlebih. Saat kita dewasa, sistem cannabinoid secara bertahap, progresif, dan permanen (setidaknya beberapa tahun) memblokir akses pada kesadaran dari banyak sistem, khususnya organ mental afektif. Sistem cannabinoid mungkin berkoordinasi dengan serotonin-2, untuk melakukan dalam bingkai waktu panjang, apa yang dilakukan serotonin-2 secara dinamis. Sistem cannabinoid dapat beroperasi lewat potensiasi jangka panjang fungsi penyaringan sistem serotonin-2.

6. Sigma
Id? Hati dan jiwa kita, inti keberadaan kita, naluri diri inti. Tampaknya merupakan domain yang sepenuhnya afektif. Mungkin pengamat (bila ada) dari muatan teater kesadaran. Lokasi dari emosi dasar (marah/amukan, takut, senang, sedih, terkejut, dan muak). Lokasi dari ingatan afektif biografis. Sangat sensitif pada rasa nyaman dan rasa sakit. Perlu perlindungan dari serotonin-2 dan sistem cannabinoid. Naluri diri yang kuat. Sepenuhnya murni, melihat afeksi, kegandaan, dan topeng yang dipakai orang lain, sementara tidak memasang miliknya sendiri. Terhubung secara intim dengan tubuh. Dapat mampu menyebabkan masalah psikosomatis seperti sakit kronis.

7. Mu
Naluri kenyamanan, keamanan, perlindungan; disipasi rasa sakit, lapar, tegang, takut, frustasi, trauma, dan agresi. Peran utamanya mungkin penenangan janin dan bayi.

8. Beta
Naluri rumah, keluarga, komunitas, masyarakat, kemanusiaan, dan sifat manusia, yang menunjukkan kebijaksanaan dan memberikan kompas moral dalam urusan manusia; naluri kegembiraan, kesenangan, elegan, kemewahan; perasaan anggur yang lembut; perasaan musim ketika semua buah masak; perasaan keramaian di jalan; perasaan asap dari cerobong ketika memasak makan malam; kegembiraan saat memasak. Naluri estetika.

9. Imidazoline
Rasa sayang, pengampunan (atas orang lain atau diri sendiri; bukan konsep atau gestur pengampunan, namun pelepasan sesungguhnya rasa marah, dendam, rasa bersalah, atau malu dari dalam diri), penyembuhan, kebaikan dengan hati terbuka, altruisme, empati, cinta platonis.

10. Alpha-2
Naluri esensi atau ruh dari segalanya. Ingatan atas materi biografis yang penting secara emosional (esensi afektif diri seseorang). Naluri estetika.

11. Histamine
Teori pikiran (Theory of Mind – ToM) afektif, membangun representasi yang bertahan pada domain afektif (hati dan jiwa) hubungan dekat, seperti anggota keluarga dekat (namun juga berlaku pada bukan keluarga). ToM tidak secara eksklusif terkonstruksi saat mengawang (on-the-fly). Untuk setiap orang, kita membangun model domain afektif mereka, yang disimpan dan diperhalus dengan setiap interaksi. Untuk hubungan dekat ia menumpuk sebuah model atau representasi lengkap, dari domain afektif mereka. Kita memegang hati dan jiwa mereka di dalam diri kita, bahkan setelah mereka mati. Sebagian dari mereka menjadi bagian dari siapa diri kita. Semakin sering kita berinteraksi dengan mereka, semakin lengkap kita memegangnya. Sensibilitas seksual luar biasa. Naluri estetika.

12. Dopamine
Super-ego? Makna, keberartian, pemahaman, emosi dan mood mendalam (baik positif dan negatif, surga atau neraka); kekaguman, kepastian, sentimen agama; naluri estetika. Membangun mentasi penting sepanjang spektrum, dan dengan cara ini dapat memodulasi pengaruh mentasi pada perilaku.
Setiap organ mental memediasi sebuah domain pengalaman manusia dengan kedalaman dan keluasan besar. Thomas S. Ray melabel masing-masing dengan beberapa kata, yang sesuai dengan domain tersebut, namun tidak menjelaskan kekayaan, kedalaman, atau keluasan dari domain mental yang dimediasi setiap organ.
Organ mental individual tersebut adalah entitas fisik nyata, sama seperti jantung dan paru-paru, namun mereka memiliki sifat topologis berbeda karena terdiri dari populasi sel syaraf yang terajut membentuk jaringan. Populasi sel yang menyusun organ mental mungkin sejalan dengan definisi “jaringan” berdasarkan pola ekspresi gen, dimana mereka mengekspresikan gen dari reseptor yang bersesuaian.
Walau begitu, organ mental tidak harus memiliki kohesivitas fisik yang kita asosiasikan dengan organ biasa, seperti hati, atau ginjal. Secara teoritis mungkin untuk satu sel syaraf menjadi komponen dari lebih dari satu organ mental; atau bagi sebuah organ mental untuk terdiri dari berbagai jenis populasi sel syaraf, tidak satupun yang berhubungan dengan sel syaraf lain dalam organ tersebut.
Di sisi lain, populasi sel syaraf yang menyusun sebuah organ mental dapat memiliki badan sel mereka seluruhnya tergumpal seperti ditemukan dalam raphe nuclei, sebuah gumpalan sel syaraf yang melepaskan serotonin. Walau demikian, organ mental tidak didefinisikan oleh neurotransmitter apa yang mereka lepaskan, namun oleh reseptor neurotransmitter (GPCR) apa yang mereka miliki di permukaannya.
Seperti halnya individu dapat berbeda ukuran dan tampilan seperti telinga, hidung, dada, dan tangan, derajat perkembangan dan ekspresi organ mental individual berbeda secara dramatis antar individu manusia. Karenanya setiap individu memiliki pola ekspresi atau proporsi yang unik dari perangkat penuh seratus atau lebih organ mental. Thomas S. Ray menyebut pola individual ini sebagai kepribadian modulatoris. Kepribadian modulatoris sama uniknya dan beranekanya seperti wajah manusia, mungkin lebih beragam lagi, dan mungkin menjadi dasar dari apa yang kita sebut karakter, temperamen, dan kepribadian. Kepribadian modulatoris ekstrim dapat menghasilkan individu luar biasa, namun dapat juga patologis, dan menghasilkan gangguan mental.

Sumber
Ray, T.S. 2011. Future Minds, Mental Organs, and Ways of Knowing. Dalam Evolution Haute Couture: Art and Science in the Postbiological Age. Bulatov, D (ed). Kaliningrad: NCCA
Referensi lanjut
Borg, J., Andree, B., Soderstrom, H. & Farde, L. 2003. The serotonin system and spiritual experiences. Am. J. Psychiatry 160, 1965-1969
Sarno, J. E. 2006. The Divided Mind. New York: Harper Collins



SUMBER



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...