Organ mental adalah sifat dasar dari organisasi otak manusia dan pikiran yang muncul darinya. Ketika kita memikirkan tentang anatomi otak, kita memikirkan struktur seperti lobus frontal, korteks serebral, serebelum, talamus, sistem limbik, pons, atau daerah Broca. Organ mental adalah bentuk lain anatomi otak yang tidak terlihat mata telanjang, namun memiliki hubungan dasar dengan organisasi pikiran manusia.
Pikiran
manusia dipopulasi oleh lusinan organ mental (mungkin secara total
lebih dari seratus). Berikut akan dijelaskan mengenai selusin organ
mental utama. Organ mental sendiri adalah: populasi sel syaraf
yang memiliki reseptor neurotransmitter spesifik (dalam
keluarga reseptor terkopel Gprotein, atau Gprotein coupled receptors,
GPCR), seperti serotonin-7, histamin-1, atau alpha-2C. Ada setidaknya
tiga ratus GPCR terekspresikan dalam otak manusia. Walau begitu, organ
mental individual sering terdiri dari sekelompok reseptor yang berkaitan
dekat. Mungkin ada separuh lebih banyak organ mental daripada reseptor.
Organ mental berbeda memfasilitasi berbagai domain pengalaman manusia.
Daftar berikut merupakan seperangkat hipotesis yang diajukan Thomas S.
Ray mengenai fungsi mental yang dimediasi oleh selusin organ mental.
1. Serotonin-7
Kognitif, kesadaran
orang dewasa, berlaku baik untuk muatan kognitif (logika,
nalar) maupun afektif (perasaan, emosi); menciptakan teater kesadaran;
tempat untuk fantasi, imajinasi, dan teori. Ketika diperkuat, dapat
menciptakan rasa kemewahan, gemerlapan, keagungan, kejayaan,
transedensi, sesuatu yang lebih besar, kosmik, agung, dan Tuhan. Saat
kesadaran dperkuat, muatan kesadaran menjadi lebih berujud, beresolusi
tinggi, dan mulai dipersepsi seolah lewat kelima indera. Pada titik
kritis, kita melewati cakrawala peristiwa mental, saat muatan kesadaran
menjadi lebih penting daripada realitas aktual. Pada titik ini, sebuah
big bang mental terjadi. Kita keluar dari ruang dan waktu aktual dan
memasuki ruang dan waktu yang diciptakan oleh pikiran, dimana pikiran
menciptakan realitas alternatif. Kesadaran adalah sistem generatif,
mampu menciptakan dunia dan alam semesta. Sifat generatif ini adalah
basis dari kehendak bebas.
2.
Kappa
Afektif, kesadaran
anak-anak, hanya mengandung muatan afektif. Banyak yang dikatakan
tentang serotonin-7 berlaku disini, kecuali kappa adalah sistem yang
sepenuhnya afektif, sehingga muatan kesadaran memiliki kualitas yang
sangat berbeda. Kesadaran Kappa menciptakan representasi kompleks,
halus, dan kaya dari dunia yang dibuat sepenuhnya dari perasaan.
3. Serotonin-1
Kognisi murni: logika, nalar, konsep,
pemikiran, bahasa. Tidak menghasilkan perasaan, hanya dapat dideteksi
oleh tugas kognitif yang intensif.
4.
Serotonin-2
Ego?
Penyaringan, inhibisi, dan proteksi dinamis. Memberikan penyaringan
saat-ke-saat dinamis pada akses ke kesadaran, dapat memfokuskan
perhatian. Aktivasi serotonin-2 menutup gerbang menuju kesadaran,
sementara penghambatan serotonin-2 membuka gerbang ke kesadaran. Mungkin
terlibat dalam integrasi.
5.
Cannabinoid-1
Ego?
Penyaringan, inhibisi, dan proteksi jangka panjang. Sebuah sistem
kekebalan mental, salah satu yang berfungsi memberikan perlindungan
jangka panjang selektif melawan kemunculan kembali keadaan mental
intens, apapun etiologinya (spontan atau disebabkan narkotika), dengan
memblokir secara selektif akses pada kesadaran. Fungsi lain dari sistem
kekebalan mental adalah menghasilkan himpunan organ mental yang
proporsional pada saat dewasa, dengan menipiskan akses ke kesadaran dari
organ mental yang terekspresi berlebih. Saat kita dewasa, sistem
cannabinoid secara bertahap, progresif, dan permanen (setidaknya
beberapa tahun) memblokir akses pada kesadaran dari banyak sistem,
khususnya organ mental afektif. Sistem cannabinoid mungkin berkoordinasi
dengan serotonin-2, untuk melakukan dalam bingkai waktu panjang, apa
yang dilakukan serotonin-2 secara dinamis. Sistem cannabinoid dapat
beroperasi lewat potensiasi jangka panjang fungsi penyaringan sistem
serotonin-2.
6. Sigma
Id? Hati dan jiwa kita, inti keberadaan
kita, naluri diri inti. Tampaknya merupakan domain yang sepenuhnya
afektif. Mungkin pengamat (bila ada) dari muatan teater kesadaran.
Lokasi dari emosi dasar (marah/amukan, takut, senang, sedih, terkejut,
dan muak). Lokasi dari ingatan
afektif biografis. Sangat sensitif pada rasa nyaman dan rasa sakit.
Perlu perlindungan dari serotonin-2 dan sistem cannabinoid. Naluri diri
yang kuat. Sepenuhnya murni, melihat afeksi, kegandaan, dan topeng yang
dipakai orang lain, sementara tidak memasang miliknya sendiri. Terhubung
secara intim dengan tubuh. Dapat mampu menyebabkan masalah psikosomatis
seperti sakit kronis.
7. Mu
Naluri kenyamanan, keamanan, perlindungan;
disipasi rasa sakit, lapar, tegang, takut, frustasi, trauma, dan
agresi. Peran utamanya mungkin penenangan janin dan bayi.
8. Beta
Naluri rumah, keluarga, komunitas,
masyarakat, kemanusiaan, dan sifat manusia, yang menunjukkan
kebijaksanaan dan memberikan kompas moral dalam urusan manusia; naluri
kegembiraan, kesenangan, elegan, kemewahan; perasaan anggur yang lembut;
perasaan musim ketika semua buah masak; perasaan keramaian di jalan;
perasaan asap dari cerobong ketika memasak makan malam; kegembiraan saat
memasak. Naluri estetika.
9.
Imidazoline
Rasa sayang,
pengampunan (atas orang lain atau diri sendiri; bukan konsep atau gestur
pengampunan, namun pelepasan sesungguhnya rasa marah, dendam, rasa
bersalah, atau malu dari dalam diri), penyembuhan, kebaikan dengan hati
terbuka, altruisme, empati, cinta platonis.
10. Alpha-2
Naluri esensi atau ruh dari segalanya. Ingatan atas materi
biografis yang penting secara emosional (esensi afektif diri seseorang).
Naluri estetika.
11.
Histamine
Teori pikiran
(Theory of Mind – ToM) afektif, membangun representasi yang bertahan
pada domain afektif (hati dan jiwa) hubungan dekat, seperti anggota
keluarga dekat (namun juga berlaku pada bukan keluarga). ToM tidak
secara eksklusif terkonstruksi saat mengawang (on-the-fly).
Untuk setiap orang, kita membangun model domain afektif mereka, yang
disimpan dan diperhalus dengan setiap interaksi. Untuk hubungan dekat ia
menumpuk sebuah model atau representasi lengkap, dari domain afektif
mereka. Kita memegang hati dan jiwa mereka di dalam diri kita, bahkan
setelah mereka mati. Sebagian dari mereka menjadi bagian dari siapa diri
kita. Semakin sering kita berinteraksi dengan mereka, semakin lengkap
kita memegangnya. Sensibilitas seksual luar biasa. Naluri estetika.
12. Dopamine
Super-ego? Makna, keberartian, pemahaman,
emosi dan mood mendalam (baik positif dan negatif, surga atau neraka);
kekaguman, kepastian, sentimen agama; naluri estetika. Membangun mentasi
penting sepanjang spektrum, dan dengan cara ini dapat memodulasi
pengaruh mentasi pada perilaku.
Setiap organ mental memediasi sebuah
domain pengalaman manusia dengan kedalaman dan keluasan besar. Thomas S.
Ray melabel masing-masing dengan beberapa kata, yang sesuai dengan
domain tersebut, namun tidak menjelaskan kekayaan, kedalaman, atau
keluasan dari domain mental yang dimediasi setiap organ.
Organ mental individual tersebut adalah
entitas fisik nyata, sama seperti jantung dan paru-paru, namun mereka
memiliki sifat topologis berbeda karena terdiri dari populasi sel syaraf
yang terajut membentuk jaringan. Populasi sel yang menyusun organ
mental mungkin sejalan dengan definisi “jaringan” berdasarkan pola
ekspresi gen, dimana mereka mengekspresikan gen dari reseptor yang
bersesuaian.
Walau begitu, organ
mental tidak harus memiliki kohesivitas fisik yang kita asosiasikan
dengan organ biasa, seperti hati, atau ginjal. Secara teoritis mungkin
untuk satu sel syaraf menjadi komponen dari lebih dari satu organ
mental; atau bagi sebuah organ mental untuk terdiri dari berbagai jenis
populasi sel syaraf, tidak satupun yang berhubungan dengan sel syaraf
lain dalam organ tersebut.
Di sisi
lain, populasi sel syaraf yang menyusun sebuah organ mental dapat
memiliki badan sel mereka seluruhnya tergumpal seperti ditemukan dalam raphe
nuclei, sebuah gumpalan sel syaraf yang melepaskan serotonin.
Walau demikian, organ mental tidak didefinisikan oleh neurotransmitter
apa yang mereka lepaskan, namun oleh reseptor neurotransmitter (GPCR)
apa yang mereka miliki di permukaannya.
Seperti halnya individu dapat berbeda ukuran dan tampilan
seperti telinga, hidung, dada, dan tangan, derajat perkembangan dan
ekspresi organ mental individual berbeda secara dramatis antar individu
manusia. Karenanya setiap individu memiliki pola ekspresi atau proporsi
yang unik dari perangkat penuh seratus atau lebih organ mental. Thomas
S. Ray menyebut pola individual ini sebagai kepribadian
modulatoris. Kepribadian modulatoris sama uniknya dan
beranekanya seperti wajah manusia, mungkin lebih beragam lagi, dan
mungkin menjadi dasar dari apa yang kita sebut karakter, temperamen, dan
kepribadian. Kepribadian modulatoris ekstrim dapat menghasilkan
individu luar biasa, namun dapat juga patologis, dan menghasilkan
gangguan mental.
Sumber
Ray, T.S. 2011. Future Minds, Mental
Organs, and Ways of Knowing. Dalam Evolution Haute Couture: Art and
Science in the Postbiological Age. Bulatov, D (ed). Kaliningrad:
NCCA
Referensi lanjut
Borg, J., Andree, B., Soderstrom, H. &
Farde, L. 2003. The serotonin system and spiritual experiences. Am.
J. Psychiatry 160, 1965-1969
Sarno, J. E. 2006. The Divided Mind.
New York: Harper Collins
SUMBER