___Ada perbedaan sangat
besar terkait pengelolaan kekayaan alam Indonesia di zaman Soekarno
dengan zaman Harto dan para pewarisnya. Soekarno bersikap, "Biarkan
kekayaan alam kita, hingga insinyur-insinyur Indonesia mampu mengolahnya
sendiri." Sedangkan Harto dan para pewarisnya hingga sekarang bersikap,
"Biarkan kekayaan alam kita dijarah oleh orang-orang asing, silakan
Mister..."
___Merupakan
fakta sejarah jika di awal kekuasaan Harto, kekayaan alam Indonesia
yang melimpah-ruah digadaikan kepada blok imperialisme Barat yang
dipimpin Amerika Serikat. Sebelumnya Harto dan Washington agaknya telah
memiliki "MOU" bahwa jika Soekarno berhasil dikudeta maka Harto yang
menggantikannya akan "membalas budi" kepada Washington berupa penyerahan
negara dan bangsa ini tanpa syarat agar bisa dieksploitasi sepuasnya
oleh para tuan bule di Washington.
___Tragedi
pertemuan Mafia Berkeley dengan Rockefeller dan kawan-kawannya di
Jenewa-Swiss di bulan November 1967 menjadi bukti tak terbantahkan
tentang permufakatan iblis tersebut. Di saat itulah, rezim Jenderal
Harto mencabut kemerdekaan negeri ini dan menjadikan Indonesia kembali
sebagai negeri terjajah. Ironisnya, penjajahan asing atas Indonesia
diteruskan oleh semua pewarisnya termasuk rezim yang tengah berkuasa
hari ini yang ternyata "jauh lebih edan" ketimbang Jenderal Harto dulu.
Tambang Freeport
___Sampai
sekarang, hampir semua cabang produksi yang amat vital bagi negara dan
bangsa ini telah dikuasai asing. Banyak buku yang telah memaparkan
dengan jujur kenyataan menyedihkan ini. Beberapa di anaranya adalah buku
berjudul "Di Bawah Cengkeraman Asing: Membongkar Akar Persoalannya dan
Tawaran Revolusi untuk Menjadi Tuan di Negeri Sendiri" (Wawan Tunggul
Alam: 2009), dan "Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia!" (Amien
Rais, 2008). Dengan bahasa jurnalisme yang sangat mengalir namun amat
kaya data, Wawan memaparkan dengan lugas hampir seluruh fakta yang patut
diketahui generasi muda bangsa ini, agar kita bisa sadar
sesadar-sadarnya jika Indonesia itu, negeri kita ini, sekarang masih
merupakan negeri terjajah!
___Dan
untuk buku yang kedua yang ditulis oleh Amien Rais, isinya benar-benar
bagus dan sangat anti dengan neo-liberal. Namun dalam faktanya sangat
ironis, karena entah dengan alasan apa, Amien Rais sekarang malah
jelas-jelas menjadi bagian dari kelompok NeoLib dengan berterus-terang
menyatakan dukungannya pada rezim yang berkuasa sekarang. Disadari atau
tidak, dia sekarang telah menjadi part of problem bagi bangsa ini dan
menjadi salah satu penghalang bagi gerakan pemerdekaan negeri ini dari
cengkeraman imperialisme asing.
___Jika
Imperialisme dan Kolonialisme Kuno (Spanyol, Portugis, VOC, Fasis
Jepang, dan NICA) menggunakan senjata api untuk menjajah suatu negeri,
maka sekarang, Imperialisme dan Kolonialisme Modern (Neo Kolonialisme
dan Neo Imperialisme, Nekolim) lebih pintar dengan tidak lagi memakai
senjata api namun mempergunakan kekuatan uang (baca: kekuatan utang).
JFK, CIA, dan Freeport
___Di
atas telah disebutkan, hanya beberapa bulan setelah secara de-facto
berkuasa, Jenderal Harto menggadaikan nyaris seluruh kekayaan alam
negeri ini kepada blok imperialisme asing. Salah satu cerita yang paling
menyedihkan adalah tentang gunung emas di Papua Barat. Gunung emas yang
sekarang secara salah kaprah disebut sebagai Tembagapura, merupakan
sebuah gunung dimana cadangan tembaga dan emas berada di atas tanahnya,
tersebar dan siap dipungut dalam radius yang amat luas.
___Lisa Pease menulis artikel berjudul "JFK,
Indonesia, CIA, and Freeport" dan dimuat dalam majalah Probe. Tulisan
bagus ini disimpan di dalam National Archive di Washington DC. Dalam
artikelnya, Lisa Pease menulis jika dominasi Freeport atas gunung emas
di Papua dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di Indonesia sudah
dimulai beberapa tahun sebelumnya. Freeport Sulphur, demikian nama
perusahaan itu awalnya, nyaris bangkrut berkeping-keping ketika terjadi
pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959. Saat itu Fidel Castro berhasil
menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan
asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja
hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya.
Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport
Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun
berkali-kali pula menemui kegagalan.
___Di
tengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes
Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan
pertemuan dengan Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van
Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan
sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian
Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu
sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama
bertahun-tahun begitu saja di Perpusatakaan Belanda. Van Gruisen
tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan
membacanya.
___Dengan
berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pimpinan Freeport Sulphur itu
jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga
menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti
wilayah lainnya di seluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada
di sekujur Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi
tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat
antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek
kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar,
maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari
kebangkrutan yang sudah di depan mata.
___Selama beberapa bulan, Forbes Wilson
melakukan survei dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah
sekitarnya. Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku
berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung
tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak
perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di
permukaan tanah. Dari udara, tanah di sekujur gunung tersebut berkilauan
ditimpa sinar matahari.
Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena
selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi
bijih emas dan perak! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi
nama Gold Mountain, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar
pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dan
dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal. Piminan Freeport Sulphur ini
pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur
menekan kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung
tersebut.
___Namun lagi-lagi
Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah
dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat
tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan
Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.
___Tadinya Wilson ingin meminta bantuan
kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian
Barat. Namun ironisnya, JFK malah sepertinya mendukung Soekarno. Kennedy
mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot
mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan
dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran
akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.
___Ketika itu sepertinya Belanda
tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas,
bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya,
maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada
apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.
___Dampak dari sikap Belanda untuk mundur
dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo
Company mentah kembali. Para pimpinan Freeport jelas marah besar.
Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada
Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua
ini jelas harus dihentikan!
Segalanya berubah seratus delapan puluh
derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963.
Banyak kalangan menyatakan penembakan Kenndey merupakan sebuah
konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak
mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.
___Presiden Johnson yang menggantikan
Kennedy mengambil siap yang bertolak-belakang dengan pendahulunya.
Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali
kepada militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson,
termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah
Augustus C. Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport.
___Tokoh yang satu ini memang punya
kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long
juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard
Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru
kontrak perminyakan yang mengharuskan 60 persen labanya diserahkan
kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga
operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan
Soekarno ini.
___Augustus C.
Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini
disingkirkan secepatnya.
___Mungkin
suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C. Long juga aktif di
Presbysterian Hospital NY di mana dia pernah dua kali menjadi
presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini
merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA.
Lisa Pease dengan cermat menelusuri
riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun
sementara sebagai pimpinan Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini
dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling
krusial.
___Pease mendapakan
data jika pada Maret 1965, Augustus C. Long terpilih sebagai Direktur
Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Agustus 1965, Long
diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelijen kepresidenan AS untuk
masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk
menentukan operasi rahasia AS di negara-negara tertentu. Long diyakini
salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan
AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya
sebagai Our Local Army Friend.
___Salah
satu bukti adalah sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari 1965,
pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jenderal Suharto akan
mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu
Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah
bersaksi jika hal itu benar adanya.
___Awal
November 1965, satu bulan setelah tragedi 1 Oktober 1965, Forbes Wilson
mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne
Williams, yang menanyakan apakah Freeport sudah siap mengeksplorasi
gunung emas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno
masih sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana
Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport?
___Lisa Pease mendapatkan
jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak tokoh
penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Mereka adalah Menteri
Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang
terakhir ini berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan
Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan
darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasionil mereka.
Sebab itulah, ketika ketika UU No. 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing
(PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didiktekan
Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang
kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport. Inilah kali pertama
kontrak perminyakan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno
kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia,
maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah banyak
merugikan Indonesia.
___Untuk
membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport menggandeng
Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur
CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA
Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978.
___Tahun 1980, Freeport
menggandeng McMoran milik "Jim Bob" Moffet dan menjadi perusahaan
raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5 miliar dollar AS pertahun.
Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A. Maley, menulis
sebuah buku berjudul "Grasberg" setebal 384 halaman dan memaparkan jika
tambang emas di Irian Barat itu memiliki depost terbesar di dunia,
sedangkan untuk bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar.
___Maley menulis, data tahun 1995
menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar
40,3 miliar pon dan emas sebesar 52,1 juta ons. Nilai jualnya 77 miliar
dollar AS dan masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya,
Maley dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan
tembaga terbesar dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang
termurah di dunia.
___Istilah
Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah. Seharusnya
Emaspura. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga
mengandung tembaga. Karena kandungan emas dan tembaga terserak di
permukaan tanah, maka Freeport tinggal memungutinya dan kemudian baru
menggalinya dengan sangat mudah. Freeport sama sekali tidak mau
kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari
Grasberg-Tembagapura sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut
Arafuru di mana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan langsung
mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika. "Perampokan legal" ini masih
terjadi sampai sekarang.
___Kisah
Freeport merupakan salah satu dari banyak sekali kisah sedih tentang
bagaimana kekayaan alam yang diberikan Allah SWT kepada bangsa
Indonesia, oleh para penguasanya malah digadaikan bulat-bulat untuk
dirampok imperialisme asing, demi memperkaya diri, keluarga, dan
kelompoknya sendiri. Kenyataan memilukan ini masih berlangsung sampai
sekarang hingga rakyat menjadi sadar dan menumbangkan penguasa korup.
Sumber:
http://blogkita21.blogspot.com/2011/01/sejarah-freeport-gunung-emas-yang.html