1. Apakah USB 3.0?
USB 3.0 adalah pengganti USB 2.0 yang telah lama ditunggu. USB 2.0 sudah
sejak hampir satu dasawarsa merupakan interface standar dalam PC dan
notebook. Tahun 1996 USB telah dikembangkan sebagai koneksi antar
komputer dan perangkat periferial yang praktis. Saat itu masih digunakan
koneksi serial dan paralel.
Sukses baru dicapai dengan USB 2.0. Data mengalir dengan kecepatan
transfer hingga 480 MBit/detik, perangkat dapat dicabut-pasang saat PC
dioperasikan. Dan berkat suplai listrik terintegrasi banyak perangkat
seperti USB-flashdisk atau webcam tidak membutuhkan power-supply
sendiri.
Satu-satunya kelemahan: Sekarang ini 480 MBit/detik (dalam prakteknya
jarang di atas 300 MBit/detik) tidak lagi memadai. Karena itu tahun 2007
Intel menjanjikan USB 3.0 yang selesai November 2008.
USB 3.0 mengatasi masalah ybs: Data mengalir dengan kecepatan hingga 5
GBit/detik – 10 kali lipat USB 2.0. Teknik serupa kini juga tersedia
untuk transfer data serial, yang juga digunakan pada interface serial
lainnya seperti PCI-Express dan SATA.
2. Apakah USB 3.0 akan digunakan untuk waktu yang cukup lama atau tak
lama lagi akan ada penggantinya?
Seperti USB 2.0, USB 3.0 juga akan menjadi interface standar dalam semua
bidang elektronik – dengan demikian akan digunakan selama beberapa
tahun. Namun tidak akan semudah itu bagi USB 3.0:
Secara umum semua kabel akan diupayakan diganti dengan koneksi nirkabel.
Standar nirkabel tertentu – seperti WirelessHD untuk transfer content
audio dan video HD – saat ini telah mencapai 3 GBit/detik. Tahun-tahun
mendatang kecepatan ini akan mengalami banyak peningkatan.
Selain itu Intel yang merupakan kekuatan pendorong di balik semua
spesifikasi USB menciptakan saingan sendiri: Tahun ini juga akan keluar
sebuah interface optis baru dengan codename ‘Light Peak’ yang menawarkan
kecepatan data hingga 10 GBit/detik. Jadi akan menegangkan bagi USB
3.0.
3. Apakah PC saya tepat untuk menggunakan USB 3.0?
Bila Anda tidak ingin segera membeli mainboard baru, tetapi ingin pindah
ke USB 3.0, dibutuhkan sebuah controller-card yang hanya tersedia untuk
PCI-Express 2.0 (mulai 30 Euro). Bagi Anda yang tidak memiliki
PCIe-slot pada PCnya (angkatan sebelum 2005), tidak perlu berharap pada
USB 3.0.
Namun dengan hardware baru pun sering hanya tersedia interface PCIe 1.0.
Di sini controller-card memang dapat digunakan, tetapi kecepatan penuh
tidak tercapai. Triknya: Masukkan controller-card ke dalam graphic-card
PCIe 4x, 8x atau bahkan 16x. Dengan itu Anda mencapai kecepatan penuh.
4. Apakah pindah sekarang menguntungkan?
Walau pun USB 3.0 baru beberapa minggu tersedia di pasaran, harganya
tidak mahal. Namun ada pembatasan-pembatasan, sehingga kecepatan penuh
SuperSpeed tidak dimungkinkan. Bila Anda senang membeli hardware baru
atau menginginkan kecepatan transfer sangat tinggi tanpa SATA, tersedia
perangkat-perangkat USB 3.0 pertama yang tidak terlalu mahal.
Bagi pengguna lainnya, lebih baik menunggu: Tak lama lagi (semester ke 2
tahun ini) USB 3.0 akan tersedia pada banyak mainboard dan notebook
melalui integrasi ke dalam chipset Intel, nVidia dan AMD. Harddisk
eksternal dan USB-flashdisk akan tersedia dengan harga murah dan
controller-chip generasi ke 2 tidak perlu lagi menghadapi masalah
kecepatan seperti sekarang ini.
5. Apakah perangkat USB lama juga dapat dipasang pada port USB 3.0?
SuperSpeed-port yang baru sepenuhnya kompatibel ke bawah. Selain tingkat
kecepatan baru SuperSpeed (5 GBit/detik) juga didukung LowSpeed (hingga
1,5 MBit/detik) dan FullSpeed (hingga 12 MBit/detik) yang telah
digunakan pada USB 1.0, HighSpeed (480 MBit/detik) dari USB 2.0 tanpa
pembatasan.
Karena port tipe A yang sering ditemukan pada PC dan notebook tidak
berubah bentuk, steker lama tetap dapat dipasang. Perangkat USB 2.0 lama
memang tidak dapat memanfaatkan kecepatan transfer baru yang hampir 10
kali lipat, tetapi tes-tes kami membuktikan adanya peningkatan kecepatan
hingga 10%.
6. Hardware mana yang selama ini tersedia dan berapa harganya?
Penjualan perangkat USB 3.0 telah dimulai, tetapi masih belum jelas.
Saat ini hanya tersedia sebuah chip host-controller – NEC ?PD720200 yang
digunakan pada semua mainboard yang tersedia.
Di sini ada 2 pilihan: Menggunakan mainboard baru dengan NEC-controller,
seperti Asus P7P55D-E Pro (sekitar 150 Euro, gambar kiri) dan Gigabyte
(Seri P55A & 790XTA, 100 Euro ke atas). Namun biasanya mainboard
baru juga membutuhkan komponen hardware – CPU atau RAM – yang juga baru
(100 Euro ke atas).
Sebagai alternatif tersedia PCIe-card. Pada penutupan redaksi hanya ada
beberapa model dan hanya satu yang tersedia: Host-controller USB 3.0
dari Sharkoon (sekitar 40 Euro, 2 x USB 3.0). Sejak pertengahan Desember
tersedia card yang sama dari Buffalo, IFC-PCIE2U3 (sekitar 65 Euro) dan
U356 dari Asus (sekitar 35 Euro, 2 x USB 3.0, 2 x SATA 3).
Namun semua tidak berguna, bila Anda tidak memiliki perangkat periferial
yang sekarang ini masih langka. Sejak akhir November lalu Sharkoon
menawarkan SATA QuickPort USB 3.0 (sekitar 50 Euro, gambar pada halaman
42), di mana Anda dapat menggunakan harddisk 2,5 dan 3,5 inci untuk
transfer data. Sebelum Natal juga tersedia harddisk eksternal dari
Buffalo seri HD-HX (gambar atas) dalam kapasitas 1, 1,5 dan 2 Terabyte
(sekitar 190-370 Euro).
7. Di mana tepatnya perbedaan antara USB 2.0 dan 3.0?
Untuk mencapai tingkat kecepatan lebih tinggi pada USB 3.0 semuanya
sedikit ditingkatkan: Dalam protokol dicantumkan tingkat kecepatan
SuperSpeed dengan transfer data hingga 5 GBit/detik. Untuk itu pin
steker ditambah: Bila USB 2.0 cukup dengan 4 pin, untuk USB 3.0
dibutuhkan 5 pin lainnya.
Dengan demikian kabelnya pun harus disesuaikan: Selain yang 2 pasang
dari USB 2.0, ada masing-masing sepasang lagi untuk mengirim dan
menerima, serta satu untuk power-supply dan massa.
Untuk menempatkan pin baru port dan steker diperluas – kecuali tipe A
yang banyak digunakan. Di sini pin tambahan ditempatkan pada bagian
belakang, bentuk dasarnya tidak berubah.
8. Hasil tes: USB 3.0 memang bagus
Karena saat ini ?PD720200 satu-satunya yang tersedia, tes kami dilakukan
berdasarkan hardware ybs: Di lab CHIP diuji mainboard Asus P7P55D-E
Pro, card QuickPort USB 3.0 dari Sharkoon dan Buffalo HD-HXU 3.
Hasilnya mengesankan: Dengan QuickPort dan Buffalo digunakan harddisk
SATA terbaru dengan kecepatan maksimal. Tidak ada perbedaan antara SATA
dan USB 3.0. Ini berarti performa 4 kali USB 2.0.
Semua lebih cepat bila menggunakan SSD cepat dalam QuickPort: Kecepatan
hingga 200 MByte/detik dapat tercapai. Tetapi ada penurunan: Intel
X25-MG2 yang kami uji mencapai kecepatan 260 MByte/detik – menurut
spesifikasi hingga 640 MBit/detik.
Jelas NEC belum mencapai performa maksimal, chip terhenti pada 200
MByte/detik. Dengan hardware 2.0 dalam port 3.0 ada kejutan positif:
Waktu akses lebih singkat dan performa meningkat hingga 10%.
9. Alternatif apa saja yang ada?
Yang belum pindah ke USB 3.0 juga dapat mencapai kecepatan lebih tinggi
daripada USB 2.0. Port SATA eksternal semakin banyak digunakan pada PC
dan notebook. Dengan eSATA dimungkinkan kecepatan yang sama seperti SATA
internal. Dalam prakteknya hingga 300 MByte/detik.
Kelemahan-kelemahan awal eSATA juga sudah hilang (tidak adanya fitur
HotPlug dan power-port tambahan). Namun eSATA tidak lebih baik dibanding
USB 3.0: Kabelnya kaku dan pendek, tidak ada USB-hub untuk mempermudah
pemasangan perangkat.
Alternatif lain adalah Firewire 800, tetapi tidak dapat bersaing dengan
eSATA atau USB 3.0. Di atas 120 MByte/detik secara teknis tidak mungkin,
hampir tidak ada hardware – kalau pun ada sangat mahal.
10. Siapa yang membutuhkan USB 3.0?
Sebenarnya setiap pengguna, walau tidak segera. Yang terutama
menggunakan periferial lambat pada USB-port – misalnya scanner, printer,
mouse, keyboard atau webcam – tidak perlu segera pindah ke 3.0. Pada
aplikasi ini SuperSpeed tidak menawarkan kelebihan. Namun bila Anda
mengcopy data dalam jumlah besar ke harddisk atau flashdisk USB,
sebaiknya segera pindah! Pada kecepatan data yang kami ukur hingga 200
MByte/detik saat ini hanya eSATA yang dapat mengimbangi
http://go-goblog.blogspot.com/2011/10/10-pertanyaan-tentang-usb-30.html